Software Engineering
Apakah benar kualitas sebuah software diliat dari teknologi yang digunakan?
Untuk menjawab pertanyaan ini sebenarnya kunci utama yang menjadi catatan penting itu adalah siapa pemakainya, apa yang penting bagi mereka dan bagaimana sebuah software itu memenuhi kebutuhan mereka. Artinya dapat kita jawab pertanyan diatas bahwa kualitas sebuah software itu memiliki nilai apabila suatu produk perangkat lunak harus menyediakan fungsi suatu jenis dan waktu yang sama ketika pemakai memerlukannya. Kedua, produk harus berjalan. Jika produk memiliki cacat dan tidak bisa difungsikan maka produk tersebut tentunya tidak ada konsistensi kelayakan. Para pemakai tidak akan menggunakannya dengan mengabaikan atribut-atribut yang menyertainya. Olehnya itu untuk membangun sebuah software butuh proses dan metodologi yang panjang. Salah satu metodologi yang sering digunakan ialah Waterfall. Metode waterfall ialah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Waterfall Model terdiri dari 5 tahapan untuk pengembangan. Tahapannya itu meliputi :
Namun sering timbul pertanyaan apakah metode ini sudah kuno atau masih bisa digunakan? Nah, menjawab itu sebelumnya kita harus mengetahui cara untuk melakukan kategorisasi akan sebuah masalah yang akan kita selesaikan. Menurut teori Cynefin, masalah apapun di dunia ini dapat dibagi menjadi 4 golongan:
- Simple itu berupa pertanyaan yang merajuk pada sebuah masalah dan responden menyeluarkan solusi dari pertanyaan yang diajukan. Ini disebut Best Practice
- Complicated itu berupa proses menanyakan masalah ke orang lain, maka akan timbul beberapa solusi yang jelas. Maka perlu untuk memikirkan solusi yang paling tepat seperti apa?
- Complex itu merupakan proses menanyakan masalah ke orang lain, maka harus ada solusi/ide baru yang belum pernah ada. Cirinya retrospektif dan experiment.
- Chaotic itu Jika kita menanyakan masalah ke orang lain, maka solusinya ada diluar kepala tapi belum sempat mikir. Cirinya dia pakai insting atau fast action
Nah, Dari teori Cynafin diatas bisa dikatakan kalau pada masalah yang Complicated sangat tepat menggunakan Waterfall karena dianggap solusi yang sudah ada, dan dari awal requirement jelas dari awal. Ini salah satu ciri Waterfall Model. Artinya jawaban dari pertanyaan sebelumnya itu ialah metode waterfall itu tidak kuno asalkan digunakan sesuai kebutuhan dari pengembang software
Setelah kita mengetahui terkait software dan metodologi yang tepat, maka selanjutnya apakah seorang pengembang software itu harus mempunya kemampuan koding sebagai faktor yang terpenting? Menurut penulis itu merupakan poin yang kesekian, yang lebih penting adalah kemampuan membaca kebutuhan nyata masyarakat dan kemampuan analisa
kelayakan dari software yang kita kembangkan. Selanjutnya untuk mengetahui kaapa software itu dibutuhkan, itu terlebih dahulu melakukan analisis kelayakan sistem informasi, salah satu metode untuk mengetahui sebuah software layak untuk dikembangkan atau tidak ialah metode TELOS ( Teknis, Ekonomi, Law, Operasional, Schedule. Setelah kita melakukan tes kelayakan dan menunjukkan hasil layak maka disitu kita benar membutuhkan software dan jika sebaliknya maka lebih baik manual tanpa bantuan software.